Rabu, 07 September 2005 - 07:30 AM
Jakarta, Menteri Kehutanan (Menhut) mendesak Kejaksaan Agung mengusut tuntas kasus 10 bupati dan mantan bupati yang terindikasi kuat melakukan kejahatan di bidang kehutanan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga telah mengeluarkan izin pemeriksaan terhadap para bupati tersebut.
''Saat ini beberapa kasus sudah sampai pada penyelidikan dan pengumpulan bahan keterangan. Jadi memang ada beberapa kasus pelanggaran yang berpotensi merugikan negara yang diduga kuat melibatkan para bupati dan mantan bupati itu. Kita sudah minta secara resmi kepada Kejaksaan Agung supaya kasus ini cepat diselesaikan,'' kata Menhut MS Kaban di Jakarta, Senin (5/9).
Menurut Menhut, akibat ulah para kepala daerah itu, negara berpotensi mengalami kerugian puluhan miliar. Saat diminta memerinci kesepuluh bupati dan mantan bupati itu, Menhut mengaku tidak hafal satu per satu. Dia hanya menyebutkan, kesepuluh bupati dan mantan bupati tersebut, lima orang berasal dari wilayah Kalimantan, empat orang dari Sumatera, dan satu orang dari Papua.
Direktur Jendral Bina Produksi Kehutanan Dephut, Suhariyanto menambahkan, kasus-kasus yang melibatkan para kepala daerah tersebut meliputi penyelewengan setoran Dana Reboisasi dan Provisi Sumber Daya Hutan (DR-PSDH), pemberian izin pengusahaan hutan yang tidak sesuai dengan UU 41/1999 tentang Kehutanan, serta pembalakan liar (illegal logging).
''Ada setoran DR-PSDH dalam jumlah yang cukup besar yang sampai saat ini masih ditahan kepala daerah dengan berbagai alasan. Ada setoran yang mengendap di rekening bupati, dan ada juga yang digunakan untuk hal-hal lain. Padahal dana DR-PSDH itu harus disetorkan ke kas negara. Jumlahnya memang tidak sampai ratusan miliar rupiah, hanya puluhan miliar rupiah. Tapi, kita tidak melihat nominalnya. Ini adalah pelanggaran aturan dan merugikan negara. Jadi, ini yang kita tekankan,'' katanya.
(sumber: pembaruan)
News Info - Page 4
-
Menhut Desak Proses Hukum 10 Bupati yang Terlibat Kejahatan Kehutanan
-
Forum seeks public debate on Papua
Muninggar Sri Saraswati, The Jakarta Post, Jakarta The Papua issue recently came to the fore again following the questioning in the U.S. of Indonesia's sovereignty over Papua in the 2006-2007 foreign relations authorization bill, which has been passed by the U.S. House of Representatives and is now at the committee stage in the Senate.
Sumber dari http://www.thejakartapost.com/detailnational.asp?fileid=20050907.C02&irec=1
JIAK
-
Masalah Kehutanan Papua
Dalam waktu dekat paling lama tgl 09 Sept. 2005 akan dimuat berita tentang Kehutanan Papua yang dirilis oleh salah satu situs di Amerika. Yaitu
FOREST CONSERVATION NEWS TODAY
West Papua Logging & Human Rights Abuses
***********************************************
Forest Networking a Project of Forests.org, Inc.
http://forests.org/ -- Forest Conservation Portal
http://www.EnvironmentalSustainability.info/ -- Eco-Portal
http://www.ClimateArk.org/ -- Climate Change Portal
Tunggu aja informasinya ok, itupun bagi mereka dan aku yang lain yang tidak mau ketinggalan denga berita seputar Papua.
JIAK
-
Papua Gubernur
6 confirmed dead in helicopter crash in Indonesiawww.chinaview.cn 2005-09-03 14:01:07
The helicopter was flying in a bad weather and caught fire before it crashed into the forest on Thursday, The Jakarta Post newspaper reported.
Co-pilot Sen. Insp. Asep was the only survivor in the accident. He was found by the rescue team when crawling out of the jungle for help with severe knee injury.
Meanwhile, the Antara news agency reported that the evacuation process has been hampered by bad weather.
The rescue team resumed the evacuation Saturday morning.
Carrying six middle-ranking police officers and a journalist, the ill-fated MI-2 helicopter crashed when it was on the way to the West Sumatra capital of Padang after inspecting forest fires in South Solok regency.
Witnesses said they heard explosion before the helicopter went down, Antara said.
The accident is the second involving police plane this year, after a Cassa 212 airplane nosed-dived into an estuary meters in front of Sarmi Airport in Papua province, killing 15 people. Enditem
Dalam versi bahasa indonesia silahkan download aja di bawa ini ok gubernur_papua_luncurkan_kapal_seharga_rp17_miliar.doc
JIAK
-
Kumpulan Masalah Gado-gado Papua
Beberapa kumpalan masalah Papua yang semakin hari hari semakin gado-gado dan kian tidak jelas identitasnya, kapan Papua ini dari Masalah, download aja mang jika mau baca dpd_minta_ditarik_ketua_dprd_ingin_ditambah.doc
Selamat yah atas kesuksesannya, pusing kali yah ......<<<<<<
JIAK
-
Masalah Kehutanan Papua
Ada berita walaupu awal tahun ini tapi ada bekas yaitu mengenai HPH, barangkali ada yang ini mau baca lebih jelasnya dilahkan downlaod dibawa ini ok masalah_kehutanan_papua.3.doc
Jack Dogomo
-
Presiden RI mengakui salah dalam penerapan Otonomi Khusus
Ternyata orang pertama RI ini mengakui atas tidak berjalannya Otomoni Khusus di Papua, ada apa, kenapa, apa yang Masyarakat Papua mereka mau seharusnya di teliti dulu, jangan asal dikasih sementara adat dan budaya serta kebiasaan masyarakat yang homogen ini. Lagi-lagi Orang Nomor 01 RI ini massih mengakui keberadaan Propinsi Papua, secara hukum dari Mahkamah Konstitusi dinyatakan tidak berlaku lagi. Ada apa Bapak Presiden ini mengakui keberadaan Propinsi Irian Jaya Barat ini, dia masih mau obrak-abrik lagi, hanya Presiden dan Pembantu-pembantunya serta Tuhan-lah yang mengetahuinya. Ingin mau baca selengkapnya silahkan download dibawa ini
presiden_akui_pelaksanaan_otsus_belum_sejahterakan_warga_papua.2.doc
Jack Dogomo
-
Nabire Dapat Perhatian Khusus
Ada kelebihan dan kebolehan dari Bapak Drs. Ruben Marey yaitu mencairkan dana Pembangunan Infrastruktur pasca gempa yang terjadi secara berturut pada tahun tahun. Berita selengkapnya silahkan download dibawa ini
nabire_dapat_perhatian_khusus_dari_pemerintah.doc
Selain itu ada berita yang berhubungan dengan masalah Papua yang sedang hangat dibicarakan. Presiden sendiri mengaku bahwa penerapannya, bukan berarti perjunagan kita berhenti sampai disitu. Silahkan download juga di bawa ini mrp_sudah_sesuai_skedul.doc
Lebih lanjut sebagai obat penenangnya ada beberapa elemen terutama dari Dewan Kesenian mau mengadakan Kongres di Papua. Kasihan mereka ini. Jangan karena ada masalah baru di perhatikan, masyarakat Papua sudah lama menderita Ok. Informasi lengkapnya silahkan download dibawa ini
kongres_dewan_kesenian_se-indonesia_di_papua.doc
Jack Dogomo
-
Masalah Propinsi Irian Jaya Barat
Ada info yang diliris oleh koran Media Indonesia tentang Propinsi Irian Jaya Barat, barangkali ini enak disimak, karena ingin melakukan Pilkada ternyata hanya karena ketidakpuasan atas kepemimpinan Bapak Salosa ini. Lihat dan baca saja beberapa kata-kata yang diucapkan.
Yang saya menilai adalah bolehlah jadi nasionalisme Indonesia tapi jangan lupa daratan, ketika saudara sampai di daratan keluargamu tidak menerimamu, jangan bernangis, tanyalah pada dirimu ? Karena saudara lebih mementingkan duit daripada tanah leluhurmu. Cara membangu Papua bukan menjual orangtuamu artinya masyarakatmu Ok, dulu yah kita akan kembali setelah pesan-pesan berikut ?
ABOU Dogomo
-
Presiden: Tak Ada Manipulasi Sejarah di Papua
Selasa, 16 Agustus 2005 - 03:33 PM
Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, tidak ada satu hal pun dalam hukum internasional yang dapat meragukan keabsahan Papua sebagai bagian dari wilayah kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurut kepala daerah, sejarah Papua sebagai bagian dari NKRI sangat jelas. Sejak berunding dengan Belanda, mulai Perjanjian Linggarjati hingga KMB tidak pernah luput agenda pembicaraan pengembalian Irian Barat (Papua) sebagai wilayah Indonesia.
Presiden menambahkan, tidak satu pun program kabinet di zaman revolusi dan zaman demokrasi parlementer yang tidak mencantumkan pengembalian Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi. "Tidak ada manipulasi sejarah yang perlu diluruskan, dunia menjadi saksi setiap perundingan pengembalian Irian Barat hingga terlaksananya Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) di bawah pengawasan PBB tahun 1969," ujar presiden saat menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).
"PBB telah mengakui hasil Pepera dan sampai hari ini tidak pernah mempersoalkannya, dengan demikian dilihat dari sudut hukum internasional, tidak ada yang perlu diragukan mengenai keabsahan Papua, sebagai bagian integral wilayah kedaulatan NKRI," tambah kepala negara.
Pemerintah menyatakan akan menuntaskan permasalahan di Papua secara damai dengan mengedepankan dialog dan pendekatan persuasif. "Masalah di Papua adalah masalah dalam negeri kita sendiri, kita menolak campur tangan asing dalam menyelesaikannya," demikian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
(sumber: kompas)Informasi terkait dengan masalah Papua dapat download dibawah ini
dubes_as_penuhi_undangan_nu.doc