Ok

By continuing your visit to this site, you accept the use of cookies. These ensure the smooth running of our services. Learn more.

News Info - Page 5

  • Berkaitan Dengan Masalah Papua

    Berikut salah satu perikan berita yang dirilis oleh pada kalimat terakhir diHelshinki Finlandia.

    http://www.boston.com/news/world/asia/articles/2005/08/14/indonesia_aceh_rebels_set_for_peace_pact/ 

    Experts say the peace deal could help defuse separatist tensions that have threatened to tear Indonesia apart since the ouster of dictator Suharto in 1998 and East Timor's secession a year later. It also would provide a blueprint for resolving another secessionist crisis in Papua, at the other end of Indonesia's vast archipelago.

    Sumber : http://www.boston.com/news/world/asia/articles/2005/08/14/indonesia_aceh_rebels_set_for_peace_pact/ 

    Berkaitan dengan itu situs lain merilis seperti dibawah ini dengan judul berita  : Local WW II veterans describe dropping of atom bombs By Steve Ferris, Herald-Standard 08/14/2005

    He said his role in the war was less dangerous than that of combat troops, but the island bases where he worked were not immune from Japanese air attacks.

    During a bombing raid on a base on Biak, off the New Guinea coast, a bomb hit a tent behind Petro's tent, and 63 people were killed in that raid, he said.

    Gerry Blaney of Wharton Township was a tail gunner on a B-29 and flew in 23 missions over Japan. He said he believes that dropping the atomic bombs was a better alternative than invading Japan.

    "We had enough trouble in Iwo Jima. We would have lost thousands if we invaded Japan," Blaney said.

    He said most troops believed that an Allied invasion of Japan was likely and that it would have been a difficult fight based on their experiences with the Japanese at places like Iwo Jima.

    "Everywhere we went they were dug in. The only way to get them out was to burn them out. We lost a lot of soldiers in the Pacific."

    Blaney said the results of bombing missions over Japan were comparable to the results of the atomic bombs.

    "One raid on Tokyo probably killed as many as an atom bomb," Blaney said. "Two hundred planes dropping bombs and burning the city did the same thing."
    He said he was returning to his base on Guam from a night bombing run over Tokyo when Japan surrendered.

    "The war was over 15 minutes before we landed in Guam," Blaney said.

    Sumber berita :

    http://www.heraldstandard.com/site/news.cfm?newsid=15032089&BRD=2280&PAG=461&dept_id=480247&rfi=6

    Disamping berita diatas ada juga yang menulis :

    Cole said that after the treaty was signed, the airlift began with the C-54s. "I made four round trips and was never on the ground in Japan for more than an hour," Cole said. "I went back to the island of Biak and stayed there and did ferrying of the troops and brought them back to the states," he said. Cole said he talked with many former Japanese prisoners who said they were kept separated in the prison camps and were not allowed to communicate with each other. Cole recalled talking to one prisoner who said he was captured during the Battle of Coral Sea, which took place in early May 1942 and he was unaware of what was happening throughout the rest of the war. Those who weren't serving overseas still remember V-J Day. "On the exact day, my mother, father, myself and a girlfriend that lived across the street walked downtown and saw all the people throwing the papers," said Pat Magut, 71, of Milford. "As it got to be very late, my parents told us that we had to go home and of course we didn't want to, but they told us the celebration for the end of World War I lasted for three days so we could always come back."

    Sumber berita :

    http://www.connpost.com/news/ci_2942076

  • Berkaitan Dengan Masalah Papua

    Berikut salah satu perikan berita yang dirilis oleh http://www.boston.com/news/world/asia/articles/2005/08/14/indonesia_aceh_rebels_set_for_peace_pact/ pada kalimat terakhir diHelshinki Finlandia.

    Experts say the peace deal could help defuse separatist tensions that have threatened to tear Indonesia apart since the ouster of dictator Suharto in 1998 and East Timor's secession a year later. It also would provide a blueprint for resolving another secessionist crisis in Papua, at the other end of Indonesia's vast archipelago.

    Sumber : http://www.boston.com/news/world/asia/articles/2005/08/14/indonesia_aceh_rebels_set_for_peace_pact/ 

  • Pengembalian Otonomi

    Hari ini Jumat tanggal 12 Agustus 2005 menjadi bersejarah bagi seluruh Penduduk Papua, Karena dengan niat baiknya mereka mengembalikan Otonomi Khusus yang diberikan tahun 2001 dari Pemerintah Pusat kepada Propinsi Papua, namun kini menjadi cerita lama. Bagaimana Tanggapan orang pusat tunggu informasi lanjutan.
     
    Namun yang jelasnya bahwa kata Sekrerariat Negera yang juga Manatan Menteri HAM dan Perundang-Undangan ini menyatakan akan dicari jalan keluar minimal dengan dialog, kita tunggu informasi lanjutan dari bagaimana dengan tanggapannya akan diambil dari beberapa sumber yang dipercaya.
     
    Jumlah Masyarakat yang melakukan demo dengan mengarakan masa ini kurang lebih sekitar 6000 orang. Dalam melakukan demo ini selalu aman-aman saja tanpa ada gangguan yang signikan.
     
    Doma 

  • Pengusaha Pendulangan Emas Belum Setor Kewajibannya ke Kas Daerah

    Kamis, 11  Agustus 2005

    NABIRE - Berdasarkan Perda No 14 Tahun 2003 tentang pertambangan, maka Dinas Pertambangan telah mengeluarkan Surat Ijin Pendulangan Emas (SIPE ) kepada 20 pengusaha emas berskala kecil dan sudah mulai bekerja di lokasi pendulangan emas di Siriwo.

    Menurut Kepala Dinas Pertambangan Nabire, Achmad Fabanyo mengatakan bahwa pengurusan SIPE untuk 14 pengusaha selesai bulan Maret 2005 lalu, 1 pengusaha bulan April 2005 dan 5 pengusaha lainnya Juni 2005 lalu. Namun, kewajiban mereka yakni iuran produksi emas sebesar 10 persen dengan klasifikasi kategori A sebanyak 4 kg dengan nilai jual Rp 40 juta, kategori B sebanyak 3 Kg dengan nilai jual Rp 30 juta dan kategori C sebanyak 2 kg dengan nilai jual Rp 20 juta per bulan hingga saat ini belum terealisasi.

    "Iuran produksi emas sebesar 10 persen sampai saat ini belum terealisasi, padahal kami sudah kirim surat tagihan kepada para pengusaha emas yang mempunyai SIPE, sedangkan klasifikasi ditentukan berdasarkan jumlah alat dan tenaga yang dipakai untuk mendulang emas," ujarnya.

    Lebih lanjut, untuk penyetoran iuran produksi emas ini bisa langsung dilakukan pengusaha ke kas daerah atau melalui Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Nabire.

    Achmad mengatakan jika para pengusaha tidak membayar sampai dengan batas waktu yang ditentukan maka pihaknya akan mengenakan sanksi sesuai dengan Perda No 14 Tahun 2003 pasal 22 yakni denda sebesar 5 persen atau mencabut ijinnya.

    Padahal, lanjutnya, kalau iuran produksi emas sebesar 10 persen dibayarkan sampai saat ini bisa mencapai Rp 4,5 Miliar terhitung hingga 1 Maret 2005, sehingga dana sebesar itu tertanam." Ini baru pada iuran produksi emas, belum termasuk pajak dan sumbangan sukarela," terangnya.

    Ditambahkan, pihaknya akan tetap menagih pengusaha emas yang belum membayar tersebut. " Umumnya mereka sudah menikmati hasil usahanya itu, namun kewajibannya untuk membayar iuran hingga saat ini belum dilaksanakan," terangnya. (jon/bat)

    Sumber Cenderawasih Pos

  • Jabatan WAKAPOLRES Nabire - Paniai di Copot dari Jabatan

    Ini hari tanggal 08 Agustus 2005, Wakil Polres Nabire - Paniai di copot dari jabatan oleh Kapolda Papua dan ini perintah langsung dari Kapolri dengan alasan menghalangi para mahasiswa melakukan aksi demontrasi pada tanggal 01 Agustis 2005 yang lalu.
     
    Tujuan  utama para pendemo yang menyatakan dirinya Aksi Mahasiswa Kabupaten Nabire Se - Indonesia untuk Pembaharuan Pembangunan Nabire yang dikomandoi oleh Mathias Butu kemarin tanggal 1 Agustus 2005. Tuntutannya ada tiga hal penting yaitu 1). Mengenai Penerimaan Pegawai Sipil (PNS) 2005, karena dalam penerimaan tidak sama dengan Rekap Pemerintah Pusat.  2).  Illegal Logging, sebenarnya di Nabire banyak PT yang mempunyai HPH tetapi tidak pernah membayar kepada masyarakat pemilik dusun. sementara pemerintah sendiri juga mengalami kerugian milayaran rupiah karena pemilik HPH tidak membayar pajak. 3). Masalah Dana Pendidikan, selama ini Pemerintah Kabupaten Nabire tidak memperhatikan secara serius di bidang Pendidikan sementara dalam Laporan ke pemerintah Pusat dana pendidikan terlalu beasr. Kenyataan dilapangan hanya seperempat dana yang dianggar yang diberikan kepada Pelajar dan Mahasiswa baik yang sedang belajar di Papua maupun yang sedang belajar di luar Papua.
     
    Dengan kelakukan dan tindakan yang dilakukan oleh Wakapolres dan anak buahnya dengan sendirinya mematikan dan menginjak-injak Undang-Undang yang mengatur mengenai "menyampaikan aspirasi didepan umum" salah satu butirnya.
     
    Barangkali kami mengharapkan jangan cuma Wakapolres yang jabatannya dicopot tetapi semua jajaran pemerintah juga diperintah karena ini perintah langsung dari orang nomor satu di Kabupaten Nabire.
     
    Semoga harapan masyarakat Kabupaten Nabire seluruhnya sedang mengharapkan Hukum segera ditegakkan.>><< 
     
    Jack Dogomo 

  • Secara Serentak Nabire Berduka

    Untuk mendoakan kepada Alm. Bapak Yulius Degey, yang meninggal pada tanggal 03 Agustus 2005 yang lalu seluruh Masyarakat Nabire yang ada di seluruh Indonesia termasuk di Kota Studi Jabotabek di Kontrakan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Nabire di Bojong Gede Bogor Jawa Barat. Doa yang dipimpin oleh Sesepuh Ipmanab Bapak Meky Anow menyatakan  sebagai Pengikut Kristus Yesus bahwa jika pada waktu yang ditentukan oleh Yang Maha Kuasa maka seabagai manusia harus menerima kenyataan tersebut.
     
    Dia mencontohkan jika ada kegiatan kemahasiswaan termasuk Ikatan Pelajar Mahsiswa Kabupaten Nabire menyadakan suatu kegiatan namun memberikan suatu alasan ini atau alasan itu yang tidak tepat untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut, karena malas. Tapi jika Tuhan Sang Pencipta menyatakan saya mau memanggil Engkau maka tidak ada alasan ini atau alasan ini dan kenyataan tersebut harus diterima dengan lapan dada.
     
    Kepergian Dia (Alm. Yulius Degey) bukan berarti perjuangan untuk membela rakyat putus sampai disitu tapi kami mengharapkan ada Yulius Degey yang lahir untuk membela rakyat terutama untuk mempertahan Tanah Adat.
     
    Banyak hal yan dia lakukan, seperti dia menantang orang nomor satu Kabupaten Nabire pada saat Pencalonan hingga pemilihan Bupati Nabire tahun 2004 yang lalu.
     
    Doa kami selalu mengiringi menuju ke rumah Bapak Surga Ami .....>>>>>> 

  • Masyarakat Kabupaten Nabire - Papua Berduka

    Bapak Yulius Degey, Ketua Dewan Adat Wilayah Kabupaten Naire meninggal dunia di rumah Sakit Timika. Sosok yang disegani masyarakat Kabupaten Nabire khususnya dan Propinsi Papua secara umum telah menghadap ke Sang Pencipta di Rumash Sakit (RS) Timika Kabupaten Mimika.
    Telah lama menderita sakit di Rumah Sakit Umum Daerah Nabire dan selanjutnya di bawah oleh Romo Nato Gobay menuju ke Timika, namun usaha baik dari Romo tidak tertolong. Motif meniggalnya sang Dewan Adat Kabuaten Nabire kami baru mencari tahu sekaligus lewat informan kami di Timika maupun di Nabire.
    Bapak Almarhum Yulius Degey meninggal seorang istri dan empat (4) orang anak yang masih belia, yang sulung baru berumur 10 tahun duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
    Banyak hal yang dia lakukan dengan cara melawan secara terbuka untuk pembaharuan pembangunan Kabupaten Nabire dan memang dikenal sangat vokal dengan Pembangunan.
    Beberapa aksi protes yang dia lakukan adalah dapat dilihat link dibawah ini.

    http://www.westpapua.net/news/03/10/211003-tuntut_ketua_dprd_tk_ii_nabire_muspi_dan__dewan_-4178.htm http://www.westpapua.net/news/03/10/221003-dewan_adat_papua_minta_pilbup_nabire_ditunda-4192.html http://infopapua.com/modules.php?op=modload&name=News&file=article&sid=1619&mode=thread&order=0&thold=0

    Semoga amal ibadahny adapt diterima oleh Yang Maha Kuasa.

    Seluruh Masyarakat Kabupaten Nabire di mana pun berada orang yang selalu memperjuang Hak Adat dan HAM telah pergi, siapa penggantinya ? Adalah anda dan saya maka mari kita bersatu untuk membangun dan meneruskan perjuangan dia.......................>>>>>> <<<<<<<

    AMIN

    >>>> SELAMAT JALAN BAPAK KETUA DEWAN ADAT <<<<

  • Mahasiswa Kabupaten Nabire Melakukan Aksi Demo namun Batal

    Mahasiswa Asal Kabupaten Nabire dari berbagai kota Studi di Seluruh Indonesia ingin melakukan Demo di Kator DPRD Kabupaten Nabire namun tercium oleh Kepolisian maka Kepolisian Polres Nabire langsung menguasai Kantor Kabupaten Nabire sehingga demo tersebut tidak jadi. Demikian dikatakan oleh Yermias Iyai melalui telpon selulernya.
     
    Tujuan  utama para pendemo yang menyatakan dirinya Aksi Mahasiswa Kabupaten Nabire Se - Indonesia untuk Pembaharuan Pembangunan Nabire yang dikomandoi oleh Mathias Butu kemarin tanggal 1 Agustus 2005. Tuntutannya ada tiga hal penting yaitu 1). Mengenai Penerimaan Pegawai Sipil (PNS) 2005, karena dalam penerimaan tidak sama dengan Rekap Pemerintah Pusat.  2).  Illegal Logging, sebenarnya di Nabire banyak PT yang mempunyai HPH tetapi tidak pernah membayar kepada masyarakat pemilik dusun. sementara pemerintah sendiri juga mengalami kerugian milayaran rupiah karena pemilik HPH tidak membayar pajak. 3). Masalah Dana Pendidikan, selama ini Pemerintah Kabupaten Nabire tidak memperhatikan secara serius di bidang Pendidikan sementara dalam Laporan ke pemerintah Pusat dana pendidikan terlalu beasr. Kenyataan dilapangan hanya seperempat dana yang dianggar yang diberikan kepada Pelajar dan Mahasiswa baik yang sedang belajar di Papua maupun yang sedang belajar di luar Papua.
     
    Kami ada beberapa bukti yang kuat karena pada tahun 2001 Kabag Sosial Isaiyas Zinggonau didampingi oleh  salah seorang Anggota Dewan Hosea Madai membagikan formulir dan untuk diisi selanjutnya tidak pernah diproses lebih lanjut, berarti ada penyimpangan dana Pendidikan hingga sekarang dan hal demikian sedang tumbuh subur di Kabupaten Nabire. JIka dalam waktu dari Anggota Dewan Kabupaten Nabire maupun Bawasda Kabvupaten Nabire tidak memperhatikan hal maka satu generasi akan terpotong dan Kasihan kita Kabupaten Nabire ini.
     
    Sementara untuk hai ini tanggal 02 Agustus 2005, semua mahasiswa yang ingin ke Kantor Bupati dipalang untuk waktu yang tidak ditentukan karena dari Kepolisian telah ambil alih untuk pengamaman. Begini nasib mahasiswa Kabupaten Nabire tiap tahun. Dan keadaan semacan akan berlanjut jika ada pihak lain terutama dari Anggota Dewan tidak mengawasi pemakaian dana APBD. Selanjutnya siapa yang bertanggungjawab dengan masalah ini kita tunggu informasi selanjutnya............!!!!!!
     
    Jack Dogomo 

  • AS Tak Dukung Upaya Pemisahan Papua Dari RI

    Sabtu, 30 Juli 2005 - 10:56 AM

    New York, Amerika Serikat (AS)tidak akan mendukung setiap upaya yang mencoba memisahkan Papua dari Republik Indonesia.

    Pernyataan Deplu AS yang disiarkan dari Washington DC, Jumat (29/7), itu sebagai tanggapan atas munculnya selebaran yang konon berasal dari seorang senator AS yang mempertanyakan keabsahan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada 1969 yang menegaskan kepada dunia bahwa Papua merupakan wilayah NKRI.

    Menurut Deplu AS, berkaitan dengan masalah separatisme di Indonesia, AS tetap mendukung integritas teritorial wilayah Negara Kesatuan RI (NKRI).

    "AS tidak mendukung ataupun memaafkan setiap upaya mempromosikan pemisahan Papua dari RI," tulis pernyataan yang disampaikan juru bicara Deplu AS Sean McCormack.

    AS, katanya, yakin bahwa pelaksanaan reformasi politik dan ekonomi berupa diberlakukannya Otonomi Khusus bagi Papua dengan tetap dalam NKRI merupakan kunci untuk menjawab berbagai persoalan, termasuk masalah HAM.

    Pembicaraan di AS berkaitan dengan masalah Papua kembali muncul baru-baru ini setelah adanya Rancangan Undang-Undang (RUU) 2601 yang memuat masalah Papua.

    RUU itu sendiri telah disetujui Kongres AS beberapa hari lalu dengan perbandingan suara 315 versus 78.

    Termasuk di dalam RUU itu (section 1115) adanya kewajiban menteri luar negeri AS untuk melapor kepada Kongres tentang efektivitas otonomi khusus Papua dan keabsahan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) 1969.

    Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang berada di China juga memperingatkan pihak-pihak di AS untuk tidak campur tangan pada masalah dalam negeri Indonesia, khususnya yang menyangkut soal Papua sehubungan adanya bahan tertulis yang mempertanyakan Pepera di Papua tahun 1969.

    Yudhoyono mengaku telah membaca salinan bahan tertulis dari apa yang telah dirumuskan oleh Kongres AS yang mempertanyakan Pepera.

    Presiden berharap hal itu tidak mengganggu hubungan RI-AS karena ketika dirinya berkunjung di Washington DC Mei lalu, AS juga sudah menegaskan dukungannya terhadap keutuhan wilayah Indonesia, termasuk di dalamnya soal Aceh dan Papua.

    Mengenai Aceh, Deplu AS dalam pernyataan Jumat (29/7) kembali menyatakan dukungan upaya perdamaian yang dilakukan pemerintah RI dengan kelompok separatis GAM.

    AS menunggu pelaksanaan perjanjian damai tersebut setelah MoU ditandatangani kedua belah pihak paling lambat 15 Agustus mendatang.

    (sumber: media indonesia)

  • Mampukah EKonomi Kerakyatan Kabupaten Nabire - Papua di Dobrak ?

    Baru beberapa hari yang lalu secara resmi di tutup SIdang RAPBD. Berarti secara logika manusia dapat dipikir bahwa masyarakat Kabupaten Nabire sedang menantikan Pembangunan. Bukan omong kosong belaka, bukan ucapan di bibir, sekarang masyarakat sedang menantikan realitanya.

    Sementara itu sehabis SIdang RAPBD ditutup para pejabat Teras Kabupaten Nabire menyerbu Ibukota Negera, ada apa dibalik itu menjadi tanda tanya, untuk apa , buat apa, dan kepentingan untuk siapa ? Para pejabat Kabupaten Nabire - Papua rame-rame ke Jakarta ? Kita tunggu informasi secara akurat setelah ada pertemuan dengan para pejabat dari Kabupaten Nabire - Papua pada waktu yang akan datang.

    Doma Jack