Ok

By continuing your visit to this site, you accept the use of cookies. These ensure the smooth running of our services. Learn more.

News Info - Page 7

  • Masalah BBM

    Masalah BBM di kabupaten Nabire bukanlah hal baru yang sedang dihadapi oleh Pemda Kabupaten Nabire maupun semua komponen masyarakat Kabupaten Nabire, karena SPBU cuma satu bijih, gimana melayani komsumen yang begitu banyak. untuk kami cuma memberikan masukan kepada Pemda Kabupaten Nabire untuk memperbayak atau menambah SPBU yang mempunyai modal banyak

    Jack dogomo

  • Pemerintah Masih Kaji Pembelian Saham Freeport

    Selasa, 21 Juni 2005 - 12:43 PM

    Jakarta, Jakarta--RRI-Online, Pemerintah masih mengkaji pembelian sembilan persen saham PT Freeport yang merupakan bagian dari proses divestasi perusahaan pertambangan emas yang berlokasi di Papua tersebut.

    "Divestasi saham Freeport sejumlah sembilan persen itu apakah akan diambil oleh pemerintah pusat masih belum ditentukan karena pemerintah daerah pun berminat," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Poernomo Yusgiantoro dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR-RI, di Jakarta, Senin (20/6).

    Poernomo mengatakan, pembelian saham tersebut selain mempertimbangkan keinginan pemerintah daerah Papua, juga menunggu keputusan pemerintah melalui Menteri Keuangan mengingat dana yang dibutuhkan untuk pembelian saham tersebut cukup besar.

    Ketika disinggung apakah PT Aneka Tambang (ANTAM) telah mengajukan permohonan resmi untuk membeli saham dari Freeport tersebut, Poernomo mengatakan, hingga saat ini perusahaan tambang milik negara itu belum mengajukan permintaan resmi.

    "ANTAM secara resmi belum meminta pada kami, hanya memang mereka mengatakan saat ini tengah meminta persetujuan ke Menteri Negara BUMN. Ini menyangkut jumlah uang yang cukup besar sekitar 700 hingga 900 juta dolar Amerika," ujarnya.

    Dalam Rapat Kerja yang dipimpin oleh Agusman Efendi dari fraksi Partai Golkar itu, sejumlah anggota DPR juga menanyakan kepemilikan saham pemerintah di perusahaan pertambangan itu.

    "Saham pemerintah yang sebesar sembilan persen yang sebelumnya telah kita miliki tetap. Tidak akan diapa-apakan. Sedangkan saham sejumlah sembilan persen yang terbuka ini sebelumnya milik Indo Popper, punya Pak Bob Hasan. Setelah dipindahkan ke perusahaan lain, kini kita minta supaya di divestasikan ke nasional," ungkap menteri ESDM.

    Ia menambahkan, bila sembilan persen saham divestasi Freeport dapat dibeli oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah, maka total saham milik pemerintah mencapai 18 persen.

    "Tapi sembilan persen saham yang kedua ini masih menunggu keputusan Menteri Keuangan, tergantung apakah anggarannya ada," katanya.

    Dari sembilan persen saham yang telah dimiliki oleh pemerintah, dana royalti yang diperoleh setiap tahunnya mencapai 25 juta hingga 30 juta dolar Amerika. Dana sebesar itu dibagi menjadi tiga masing-masing 20 persen untuk pemerintah pusat, 16 persen untuk pemerintah Provinsi Papua dan sisanya pemerintah tingkat kabupaten/kota.

    Selain Royalti, Freeport juga membayar pajak penghasilan. Angka pajak penghasilan pada 2004 yang dibayar oleh perusahaan tersebut mencapai 168 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp1,3 triliun.

    Selain didampingi oleh sejumlah pejabat eselon I di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, juga hadir Direktur Utama Pertamina Widya Purnama dan Komsiaris Pertamina yang juga menjabat Direktur Jenderal Migas Iin Arifin Tachyan.

    (sumber: rri online)

  • Budaya kita menurut orang Jepang

    Budaya kita menurut orang Jepang.

    Graduate School for International Development and Cooperation (IDEC) Hiroshima University

    Prof Nagano Staf pengajar Nihon University memberikan kuliah intensive course dalam bidang Asian Agriculturedi IDEC Hiroshima University. Beliau sering menjadi konsultan pertanian di Negara2 Asia termasuk Indonesia. Ada beberapa hal yang menggelitik yang beliau utarakan sewaktu membahas tentang Indonesia:

    1.Orang Indonesia suka rapat / Seminar-2 di Hotel Berbintang dan membentuk panitia macam-macam.
    Setiap ada kegiatan selalu di rapatkan dulu, tentunya dengan konsumsinya sekalian. Setelah rapat perlu dibentuk panitia kemudian diskusi berulang kali, saling kritik, dan merasa idenya yang paling benar dan akhirnya pelaksanaan tertunda-tunda padahal tujuannya program tersebut sebetulnya baik.

    2. Budaya Jam Karet
    Selain dari beliau saya sudah beberapa kali bertemu dengan orang asing Yang pernah ke Indonesia ketika saya tanya kebudayaan apa yang menurut anda terkenal dari Indonesia dengan spontan mereka jawab jam Karet! Saya tertawa tapi sebetulnya malu dalam hati, Sudah sebegitu parahkah disiplin kita ?.

    3. Kalau bisa dikerjakan besok kenapa tidak (?)
    Kalau orang lain berprinsip kalau bias dikerjakansekarang kenapa ditunda besok? Saya pernah malu juga oleh tudingan Sensei saya sendiri tentang orang Indonesia. Beliau mengatakan, Orang Indonesia mempunyai budaya menunda-nunda pekerjaan.

    4. Umumnya tidak mau turun ke Lapangan.
    Beliau mencontohkan ketika dia mau memberikan pelatihan kepada para petani, pendampingnya dari direktorat pertanian dating dengan safari lengkap padahal beliau sudah datang dengan "work wear" beserta sepatu boot. Pejabat tersebut hanya memberikan petunjuk tanpa bisa turun ke lapangan, kenapa? Karena mereka datangnya pakai safari dan ada yang berdasi. Begitulah beliau menggambarkan orang Indonesia yang hebat sekali dalam bicara dan memberikan instruksi tapi jarang yang mau turun langsung ke lapangan.

    Saya hanya ingin mengingatkan bahwa kita sudah terlalu sering dinina bobokan oleh istilah Indonesia kaya, masyarakatnya suka gotong royong, ada pancasila,agamanya kuat, dll. Dan itu hanyalah istilah, kenyataannya bisa kita lihat sendiri. Ternyata negara kita hancur-hancuran, bahkan susah untuk recovery lagi, mana sifat gotong royong yang membuat Negara seperti Korea bisa bangkit kembali. Kita selalu senang dengan istilah tanpa action.

    Kita terlalu banyak diskusi, saling lontar ide, kritik, akhirnya waktu terbuang percuma tanpa action. Karena belum apa-apa sudah ramai duluan. Kapan kita akan sadar dan intropeksi akan kekurangan-kekurangan kita dan tidak selalu menjelek-jelekkan orang lain? Selama itu belum terjawab kita akan terus seperti ini, menjadi negara yang katanya sudah mencapai titik minimal untuk disebut negara beradab dan tetap terbelakang disegala bidang.

    Mudah-mudahan pernyataan beliau menjadi peringatan bagi kita semua, terutama saya pribadi agar bisa lebih banyak belajar dan mampu merubah diri untuk menjadi yang lebih baik.


    Selanjut nya terserah anda yang menilai nya.

    Salam,

    From: irwan iskandar
    Reply-To: hmtg@yahoogroups.com
    To: hmtg@yahoogroups.com
    Subject: [hmtg] Budaya kita menurut orang Jepang.
    Date: Wed, 30 Jun 2004 04:03:51 -0700 (PDT)

  • SELINGKUHAN



    http://id.she.yahoo.com/mengapa-perselingkuhan-wanita-lebih-berbahaya.html

    http://id.she.yahoo.com/bagaimana-mencari-tahu-saat-pasangan-sedang-berbohong.html